shadetreeinc – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah kini mulai mempertimbangkan serangga sebagai sumber protein alternatif. Hal ini disampaikan oleh Prof. Purnama Hidayat, pakar entomologi dari IPB University, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan tim media IPB.
Prof. Purnama Hidayat menjelaskan bahwa serangga memiliki potensi besar sebagai sumber protein yang kaya dan berkelanjutan. “Serangga mengandung protein dalam jumlah signifikan, yang bisa mencapai 6% hingga 77% dari total bahan kering tergantung pada jenis serangga yang dianalisis,” ujarnya. Selain protein, serangga juga kaya akan asam amino esensial, vitamin, dan mineral yang penting bagi kesehatan manusia.
Salah satu alasan utama mengapa serangga dianggap sebagai pilihan yang menarik adalah efisiensi produksinya. “Dibandingkan dengan ternak tradisional, serangga memerlukan sumber daya yang lebih sedikit, seperti air dan pakan. Selain itu, mereka juga menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah,” tambah Prof. Purnama. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk mencari alternatif protein yang lebih ramah lingkungan.
Meskipun memiliki banyak keunggulan, penggunaan serangga sebagai sumber protein masih menghadapi beberapa kamboja slot tantangan, terutama terkait dengan penerimaan masyarakat. “Masalah utama adalah persepsi dan preferensi konsumen. Banyak orang yang masih merasa enggan atau jijik untuk mengonsumsi serangga,” kata Prof. Purnama29. Oleh karena itu, diperlukan upaya edukasi dan kampanye untuk mengubah persepsi masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan manfaat serangga sebagai sumber protein.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, IPB University berencana untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengolahan dan pengemasan produk serangga yang lebih menarik dan aman bagi konsumen. “Kami juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan industri, untuk mempromosikan penggunaan serangga sebagai sumber protein dalam program MBG,” tutup Prof. Purnama.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan serangga dapat menjadi alternatif protein yang berkelanjutan dan diterima oleh masyarakat luas, sehingga dapat mendukung keberhasilan program MBG dan meningkatkan kesehatan serta gizi masyarakat Indonesia.