shadetreeinc – Dalam pesan Hari Natal tradisionalnya, Paus Fransiskus menyerukan agar perang di Ukraina segera berakhir dan agar pihak-pihak yang terlibat membuka pintu untuk negosiasi demi mencapai perdamaian yang adil dan abadi. Paus yang berusia 88 tahun ini menyampaikan pesan tersebut dalam pidato “Urbi et Orbi” (Untuk Kota dan Dunia) dari balkon tengah Basilika Santo Petrus di Vatikan, yang disaksikan oleh ribuan orang di alun-alun di bawahnya.
“Semoga suara senjata dibungkam di Ukraina yang dilanda perang! Semoga ada keberanian yang diperlukan untuk membuka pintu negosiasi dan gerakan dialog serta pertemuan, demi mencapai perdamaian yang adil dan abadi,” kata Paus Fransiskus dalam pidatonya.
Paus juga menyampaikan keprihatinannya tentang situasi di Timur Tengah, terutama di Gaza, di mana dia menggambarkan situasi kemanusiaan sebagai “sangat parah”. “Saya memikirkan komunitas Kristen di Israel dan Palestina, khususnya di Gaza yang tercinta, di mana situasi kemanusiaan sangat sulit. Semoga ada gencatan senjata, semoga para sandera dibebaskan, dan bantuan diberikan kepada rakyat yang kelelahan oleh kelaparan dan perang,” tambahnya.
Pesan Natal ini datang setelah serangan udara besar-besaran oleh Rusia yang terjadi beberapa jam sebelumnya. Paus Fransiskus telah konsisten mendorong penyelesaian damai untuk mengakhiri perang di Ukraina, yang telah berlangsung selama dua tahun dan menewaskan puluhan ribu orang.
Selain Ukraina dan Timur Tengah, Paus juga menyerukan perdamaian di berbagai wilayah konflik lainnya, termasuk Lebanon medusa88, Mali, Mozambik, Haiti, Venezuela, dan Nicaragua. Dia menekankan pentingnya menjadi “peziarah harapan” untuk menghentikan suara senjata dan mengatasi perpecahan.
Paus Fransiskus juga memulai tahun suci 2025 pada malam Natal, yang diharapkan dapat membawa sekitar 32 juta umat Katolik ke Roma. Tahun suci ini dianggap sebagai waktu untuk perdamaian, pengampunan, dan pengampunan dosa.
Dalam konteks yang lebih luas, Paus Fransiskus menekankan pentingnya dialog dan rekonsiliasi, bahkan dengan musuh, sebagai jalan menuju perdamaian dunia. “Semoga kita semua, setiap individu, dan semua bangsa dan negara, menjadi peziarah harapan, untuk menghentikan suara senjata dan mengatasi perpecahan,” ujarnya.
Pesan Natal Paus Fransiskus ini menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap perdamaian global dan penyelesaian konflik melalui dialog dan negosiasi.