Konflik antara Hamas dan Israel telah berlangsung slot 5 ribu lama, dengan eskalasi signifikan pada Oktober 2023 yang menyebabkan lebih dari 1.200 warga Israel tewas dan sekitar 251 sandera diculik oleh Hamas. Sebagai balasan, Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza, yang mengakibatkan lebih dari 54.000 warga Palestina tewas dan kerusakan parah pada infrastruktur di wilayah tersebut.(Reuters)
Isi Proposal Gencatan Senjata
Proposal yang dibahas mencakup beberapa poin utama:
- Pertukaran Sandera dan Tahanan: Hamas diharapkan membebaskan 10 sandera Israel, sementara Israel akan melepaskan sejumlah tahanan Palestina.(Deutsche Welle)
- Penarikan Pasukan Israel: Israel diminta untuk menarik sebagian pasukannya dari Gaza, khususnya dari area-area yang padat penduduk.
- Penyediaan Bantuan Kemanusiaan: Akses bantuan kemanusiaan akan diperluas, termasuk pengiriman bahan bakar dan kebutuhan dasar lainnya ke Gaza.(Kompas)
- Penghentian Operasi Militer: Kedua belah pihak sepakat untuk menghentikan operasi militer selama periode gencatan senjata.(Deutsche Welle)
Respons Hamas
Hamas menyatakan kesediaannya untuk menerima proposal tersebut dengan syarat tertentu. Mereka menekankan bahwa gencatan senjata harus mencakup penghentian total serangan militer, penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, dan dimulainya proses rekonstruksi wilayah yang hancur akibat perang. Hamas juga menuntut pembebasan semua tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel. (Kompas International)
Respons Israel
Sebaliknya, Israel menolak beberapa poin dalam proposal tersebut. Pemerintah Israel, melalui juru bicaranya, menyatakan bahwa mereka hanya akan menerima gencatan senjata yang bersifat sementara dan terkait langsung dengan pembebasan sandera. Israel juga menegaskan bahwa penarikan pasukan dari Gaza hanya akan dilakukan setelah Hamas menyerahkan semua sandera dan menghentikan semua aktivitas militan. (Reuters)
Tantangan dalam Mencapai Perdamaian
Beberapa faktor yang menjadi tantangan dalam mencapai perdamaian antara Hamas dan Israel antara lain:
- Kepercayaan yang Rendah: Kedua belah pihak memiliki sejarah panjang ketidakpercayaan satu sama lain, yang membuat negosiasi menjadi lebih sulit.
- Kepentingan Politik Domestik: Kebijakan dalam negeri masing-masing negara sering kali mempengaruhi keputusan terkait konflik ini.
- Peran Mediator: Peran mediator seperti Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat sangat penting, namun sering kali terhambat oleh kepentingan politik dan diplomatik masing-masing pihak.(Kompas International)
- Kondisi Kemanusiaan di Gaza: Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk, dengan kekurangan pangan, obat-obatan, dan fasilitas kesehatan, yang menambah urgensi untuk mencapai kesepakatan.
Prospek Masa Depan
Meskipun terdapat kesulitan dalam mencapai kesepakatan, beberapa langkah positif telah diambil, seperti pembebasan sandera dalam jumlah terbatas dan peningkatan akses bantuan kemanusiaan. Namun, untuk mencapai perdamaian yang langgeng, diperlukan komitmen dari kedua belah pihak untuk mengatasi perbedaan dan bekerja sama menuju solusi yang adil dan berkelanjutan.(Kompas)
Kesimpulan
Proposal gencatan senjata selama 60–70 hari antara Hamas dan Israel menunjukkan adanya peluang untuk meredakan ketegangan. Namun, perbedaan pandangan dan kepentingan masing-masing pihak menjadi hambatan utama dalam mencapai kesepakatan. Penting bagi komunitas internasional untuk terus mendorong dialog dan memberikan dukungan bagi upaya perdamaian di kawasan ini.
- Reuters
- The Times of India
- The Times